Selasa, 20 Januari 2009

To be a responsible driver, is it possible?

APA ITU RESPONSIBLE DRIVING?
Bagi saya, pengertian "Responsible Driving" adalah mengemudi dengan kesadaran untuk bertanggung jawab, baik untuk diri sendiri, penumpang seisi mobil/sepeda motor, maupun bagi pengguna lalu lintas yang lain sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan bersama untuk seluruh pengguna lalu lintas.

MULAI DARI DIRI SENDIRI
Kita mungkin pernah kecewa dengan cara orang lain berkendara. Kalau boleh kami memberi saran : sebaiknya jangan berpikir untuk mengubah orang lain. Berubahlah mulai dari diri sendiri. Perubahan diri yang semakin positif akan mengakibatkan perubahan yang positif bagi orang lain juga.

Berikut tips-tipsnya :
Bagaimana persiapan untuk menjadi "Responsible driver"?

1. Persiapan dari diri sendiri

- Siap secara fisik
Fisik sangat menentukan. Untuk mengemudi, diperlukan konsentrasi 100%, juga dibutuhkan multi-tasking skills, karena dalam waktu yang sama, anda harus bisa konsentrasi bergantian memandang ke depan, spion kanan-kiri-tengah. Belum lagi kalau ada sepeda motor yang ngebut secara zig-zag mendahului anda.

Kadang-kadang malah kita bisa menambah tugas mengemudi kita dengan sambil menelepon tanpa handsfree, sambil makan/minum, memasukkan CD ke CD player, mengobrol dengan penumpang seisi mobil, memperhatikan bayi kita yang menangis, dll.

Sekalipun anda memiliki kemampuan multitasking untuk bisa melakukan semua hal seperti diatas, kami menyarankan bahwa kita semua adalah manusia yang terbatas. Hati-hati, apapun bisa terjadi. Jangan karena kelalaian kita, orang lain menjadi korban. Jika anda tidak sehat (mengantuk/pusing/sakit), kami menyarankan untuk tidak mengemudi. Pakailah kendaraan umum, seperti taxi, bus, dll.

- Siap secara psikologis dan emosi
Emosi menentukan perilaku berkendara. Mengemudi dengan emosi yang labil berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Bagi anda yang mempunyai respons psikologis negatif (misalnya: latah, mudah emosi, terkaget-kaget) menjadi sangat riskan bagi diri sendiri dan orang lain

- Siap secara spiritual
Berdoa sebelum berkendara adalah sikap terbaik. Manusia terbatas, bisa berusaha, tetapi Tuhan yang berkehendak. Oleh karena itu, pasrahkan segala hal kepada-Nya sebelum kita melakukan segala sesuatu. Juga tidak lupa bersyukur pada-NYA setelah sampai di tujuan.

- Siap secara perilaku dan informasi
Mematuhi rambu, marka jalan, peraturan dan lampu lalu lintas, juga tidak lupa memakai safety-belt dengan cara yang benar; niscaya akan membentuk pribadi yang tertib berlalu lintas. Mendengarkan informasi lalu lintas dari radio/media lainnya untuk menghindari kemacetan lalu lintas.

- Siap secara keamanan pribadi
Orang jahat akan berbuat jahat kalau ada kesempatan. Jangan berikan kesempatan itu. Waspada dan antisipasilah sebelum terjadi.

2. Persiapan fisik mobil

- Siap secara performa mobil
Sedia payung sebelum hujan. Walaupun mobil anda masih gress keluaran terbaru, jangan lupa untuk tetap melakukan check and recheck yang bisa dilakukan secara do-it-yourself, seperti :
- Lampu-lampu, klakson, rem-gas-kopling
- Air aki, radiator, wiper
- Tekanan Ban
- Alarm, central-lock dan power window
- Apakah ada cairan yang menetes/ menggenang di bawah mobil anda?

- Siap secara kenyamanan
Kenyamanan juga mempengaruhi konsentrasi pengendara dan penumpang, misalnya:
- Suhu/temperatur dalam mobil panas sekali
- Bangku atau setir tidak ergonomis
- Kaca (juga kaca film) terlihat buram atau kotor
- AC mengeluarkan bau yang tidak sedap
- Pelapis jok sudah pecah-pecah atau kotor terkena noda

Dengan adanya pemahaman yang lebih multi-dimensi tentang persiapan secara menyeluruh sebelum mengemudi, semoga tercipta tujuan responsible driving, yaitu tercipta keamanan dan kenyamanan bersama untuk seluruh pengguna lalu lintas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar